Powered by Blogger.
RSS

ANALISIS FIVE FORCES PT.INDOMARET


SITI AFRIANI SHARAH    (1401136512)
KARINA PUSPA A.            (1401138783)







1. Competitive Rivalry within an Industry
                Kompetitor dalam bisnis toko serba ada (convenience store) dan mini market yang menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti Indomaret sendiri sangat banyak, persaingan dalam industri seperti ini cukup berkembang dan bersaing ketat sampai saat ini. Terlihat dari bermunculannya minimarket franchise dan non-franchise yang merupakan kategori pengecer dan semakin banyak berdiri gerai-gerai baru yang biasanya terlihat disekitar kampus, daerah perumahan, perkantoran, perniagaan, apartemen  dan diberbagai tempat fasilitas umum lainnya. Indomaret adalah salah satu yang memiliki pangsa omset yang terbesar yaitu sekitar 43.29% dari total toko serba ada (convenience store) yang ada di Indonesia. Kemudian diikuti Alfamart dengan pangsa omset 40.8% sebagai kompetitor Indomaret pada saat itu sebelum masuknya Seven Eleven pada tahun 2010 ke Indonesia.
                Indomaret terus berupaya menjadi asset nasional dalam bentuk jaringan ritel franchise yang unggul dalam persaingan global. Pada tahun 1997 Indomaret memperkenalkan system kemitraan dengan membuka peluang bagi masyarakat untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret. Sampai dengan awal Februari 2013 gerai franchise Indomaret terdapat 7.469 gerai yang terdiri dari 60% milik Indomaret sendiri dan 40% milik pebisnis franchising. Yang setiap gerainya menyediakan 4.800 produk food, nonfood, general merchandise dan fresh product dengan mengusung moto “mudah dan hemat” untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen.
                Pada tahun 2010 muncul kompetitor terbesar Indomaret yang muncul adalah Seven Eleven dengan berfokus pada penyajian makanan segar dan juga menyediakan tempat untuk bersantai di setiap gerainya, yang membuat persaingan antara kompetitor ini semakin ketat. Kemudian tak kalah persaingan Indomaretpun mulai membuat sebuah gerai yang agak berbeda dari gerai sebelumnya yang di sebut dengan Indomaret point yang tidak hanya menyediakan produk pada umumnya selain itu juga menyediakan makanan siap saji dan tempat bersantai yang cukup nyaman, namun gerai yang disebut Indomaret point ini belum banyak terlihat masih hanya dibeberapa tempat tertentu saja.

2. Threat of New Entrant
                Ancaman masuknya pendatang baru dalam sebuah industri dapat bergantung pada besar atau kecilnya rintangan untuk masuk dalam industri tersebut. Faktor-faktor yang menjadi rintangan masuk dalam sebuah industri adalah :
1. Skala Ekonomis
Untuk memulai suatu bisnis toko serba ada membutuhkan modal yang cukup besar mulai dari perlengkapan inventory yang berkualitas, tenaga kerja dan produk yang akan dijual. Sebagai contoh apabila kita ingin melakukan bisnis franchise pada indomaret ini kisaran biaya yang dibutuhkan adalah 250-300 juta diluar dari biaya tanah dan bangunan.

2.Diferensiasi Produk
Eksistensi dan perkembangan Indomaret didukung oleh tim merchandising dalam menangani pemilihan, pengadaan dan pengembangan produk. Dengan bekerjasama lebih dari 1000 mitra pemasok, strategi penetapan harga yang tepat serta pengelolaan pemajangan produk. Indomaret mengelola sekitar 4800 produk.
3. Identitas merk yang kuat dan loyalitas konsumen
4. Akses terhadap distribusi
Sistem distribusi yang diterapkan Indomaret menerapkan teknologi yang canggih dengan menggunakan digital picking system yang memungkinkan Indomaret menjalankan distribusi dengan handal, canggih dan efisien. Dengan dukungan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya, distribusi ke seluruh gerai Indomaret dapat terlayani dengan baik sehingga Pusat Industri Indomaret menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.
5. Keunggulan yang dimiliki sebagai kemampuan untuk menghambat pendatang baru
 Cara convenience store menghambat masuknya pendatang baru adalah dengan melakukan event dan promosi untuk kalangan segmen tertentu. Untuk Indomaret sendiri  target pasar Indomaret semua kalangan masyarakat Indonesia.
Beberapa strategi pemasaran yang diterapkan Indomaret dalam jangka pendek anatara lain :
“Harga Heboh” yaitu promosi mingguan yang memberikan harga sangat murah untuk produk-produk kebutuhan sehari-hari
“Super Hemat” yaitu leaflet edisi 2 minggu yang mempromosikan produk-produk dengan harga hemat sebagai panduan untuk konsumen belanja hemat
“Promosi bulan ini” yaitu promosi bulanan atas produk tertentu dalam bentuk pemberian hadiah langsung atau potongan harga

Untuk strategi jangka panjang, Indomaret menerapkan berbagai program yang berkaitan dengan loyalitas konsumen derta pembentukan komunitas. Dalam upaya meningkatkan brand image sampai ketingkat dunia, Indomaret berhasil menjadi “Official Event Store” (OES) Piala Dunia 2010 dengan menyisihkan peritel-peritel besar di Indonesia. Dengan terpilihnya Indomaret sebagai EOS oleh Global Brands Group makan Indomaret menjadi gerai resmi yang menjual produk Piala Dunia 2010 serta berhak menggunakan logo dan atribut Piala Dunia 2010 pada setiap kegiatan promosi Indonesia. Terpilihnya Indomaret sebagai EOS merupakan keberhasilan yang berkaitan erat dengan pengalaman, kemampuan dan luasnya jaringan Perusahaan sehingga menjadi yang terbaik dibidang usahanya.

3. Threat Subtitute Product and Service
Ancaman produk pengganti baru bagi Indomaret adalah seperti peritel tradisional, supermarket dan hypermarket yang menyedikan produk lebih lengkap dan relative harga lebih rendah. Seperti penyediaan kebutuhan sehari-hari yang tidak hanya barang sembako namun juga menyediakan sayur-sayuran, ikan segar dan bumbu dapur lainnya yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
              

4. Bargaining Power of Supplier
               Pengadaan produk Indomaret didukung lebih dari 1000 pemasok berskala nasional termasuk UMKM. Kemitraan terjalin dan terus berkembang dari waktu ke waktu atas dasar prinsip saling menguntungkan dan tumbuh kembang bersama. Dalam hal ini, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan dijualnya. Dilihat dari jumlah pemasok yang banyak, pembelian barang dengan skala yang besar, produk pemasok terdiferensiasi.


5. Bargaining Power of Buyers
Menurut porter kekuatan  beli dari konsumen juga akan mempengaruhi biaya operasional serta investasi perusahaan. Dalam industri di Indonesia kekuatan tawar menawar konsumen sangat kuat, karena selain dari persaingan antar convenience store terdapat pula persaingan antar berbagai jenis ritel yang ada seperti hypermarket dan supermartket.
Kekuatan posisi tawar menawar pembeli lebih kuat karena Indomaret menjual produk kebutuhan sehari-hari dengan konsumen akhir.  Karna di Indomaret penetapan harga bersifat tetap maka tawar menawar konsumen dapat dikatakan rendah.
Untuk menyikapi ini dengan teknologi mutakhir, Indomaret terus berupaya menyediakan beragam produk dan jasa inovatif sesuai perkembangan gaya hidup untuk memastikan kemudahan, kenyamanan dan kepraktisan konsumen dalam berbelanja.
               Pengembangan lebih dari 200 produk private label dengan harga ekonomis dan kualitas prima memberikan nilai tambah bagi konsumen Indomaret.

Strategi Generik Porter yang digunakan Indomaret menurut saya yaitu :

            1.  Overal Cost Leadership
Keunggulan biaya merupakan strategi yang paling jelas dari ketiga strategi generik. Dengan konsep ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada stuktur industri. Produsen berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua sumber keunggulan biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai harga pada rata-rata industri.
Strategi yang diterapkan Indomaret dengan menetapkan harga yang tepat dan bersifat tetap dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan karena melihat kondisi konsumen yang membeli produk pada saat ini peka terhadap harga dikarenakan perekonomian Negara.

   2.  Diferensiasi (differentiation)
Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya. Logika dari strategi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya.Untuk mempercepat pelayanan dan kenyamanan berbelanja dikasi, Indomaret menggunakan scanner barcode, pembayaran dengan Indomaret Card, Jack Card.
-          Juga memanfaatkan T Cash memanfaatkan teknologi pembelian dan pembayaran digital menggunakan ponsel secara Tap N Go, fasilitas ini dapat dinikmati konsumen diseluruh gerai Indomaret dan
-          Pesan Antar Ambil Indomaret (PAAI) sejalan dengan perkembangan dunia ritel  dan kebutuhan pelanggan, Indomaret terus melakukan inovasi baru dalam pengembangan produk dan jasa, antara lain: Pesan Antar Ambil Indomaret yang memungkinkan konsumen memesan produk yang tidak dipajang di toko (ice cream tart, ponsel, furniture, karangan bunga dan lain lain) dan diantar kerumah konsumen.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment